Kapan Sterilisasi Botol Susu Perlu Dilakukan?

Sterilisasi adalah upaya untuk membersihkan botol susu dengan berbagai cara untuk membunuh kuman yang ada dalam botol sehingga dapat mencegah infeksi pada bayi, terutama yang menyebabkan diare. Hingga  bayi berusia 1 tahun, botol susunya sebaiknya terus disterilisasi.

Dengan semakin meningkatnya kematangan saluran cerna pada bayi khususnya  usia setahun fungsi kekebalan tubuh bayi sudah lebih baik. Saat itu sterilisasi botol tak mutlak lagi untuk dilakukan.  Setelah usia 1 tahun, orangtua bisa memperlonggar “tingkat” sterilitas peralatan makan dan minumnya.


Jika si kecil ingin minum biasakan ia belajar menuangkan air langsung ke gelas seperti milik anggota keluarga lainnya. Latihan ini sangat penting untuk mendukung kemandirian sekaligus perkembangan motoriknya. Saat itu, orangtua tak perlu repot-repot mensterilkan gelasnya terlebih dulu, apalagi sampai harus merebusnya.

Pada dasarnya kuman memberi manfaat tersendiri dalam membentuk kekebalan tubuh anak. Setiap kuman yang masuk justru akan membangun kekebalan tubuh sehingga kalau kemasukan jenis kuman yang sama, jadi tidak gampang sakit.


Gambaran ini mirip dengan vaksinasi; dengan memasukkan bibit penyakit TBC yang sudah dilemahkan diharapkan anak menjadi kebal terhadapnya.

Seperti halnya pada organ-organ lain, pada usus pun kuman membentuk semacam ekosistem. Dalam jumlah tertentu, kuman-kuman tadi akan menjaga ekosis-tem dalam pencernaan. Itulah mengapa perlakuan kelewat bersih justru akan membuat kekebalan alamiah bayi berkurang.

Cara mensterilkan botol susu berbeda dengan peralatan makan dan minum lainnya. Untuk botol, bersihkan dengan lebih cermat mengingat botol lebih banyak memiliki lekak-lekuk dan lipatan di dalam dot yang amat potensial menyimpan sisa-sisa susu.

Rebuslah botol-botol susu tadi dalam panci berisi air mendidih sekitar 15 menit. Proses merebus seperti ini akan membuat bibit penyakit yang mungkin ada dalam botol-botol tersebut mati. Jika kurang dari 15 menit dikhawatirkan masih ada sisa-sisa kuman yang belum mati oleh proses pemanasan.

Selain dengan cara merebus, sterilisasi juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat otomatis bertenaga listrik. Bahkan saat ini tidak sedikit microwave yang memiliki fasilitas pensteril botol susu. Segera angkat lalu tiriskan botol susu yang sudah disterilkan.

Kemudian simpan botol yang sudah dibersihkan di tempat bersih dan kering. Jangan sampai botol dibiarkan begitu saja di dalam panci atau alat pensteril botol hingga airnya dingin kembali. Kalau sudah begini, langkah
pensterilan jadi sia-sia karena mikroorganisme lain seperti bakteri, kuman, dan yang paling banyak adalah jamur, akan masuk kembali ke air tersebut dan menempel lagi pada botol susu.

Tentu saja banyak atau sedikitnya kuman dan jamur terkait dengan sanitasi dan keadaan lingkungan sekitar. Jika relatif bersih, jumlah kumannya pastilah tidak sebanyak yang berada di lingkungan kotor. Namun
perlu diingat, meski jumlahnya sedikit tidak berarti kuman dan jamur ini tidak bisa membuat bayi sakit.

PERABOT MAKAN CUKUP DISIRAM AIR PANAS
Peralatan makan seperti gelas, piring dan sendok cukup disiram air panas saja. Atau bisa juga dengan memasukkannya ke panci khusus berisi air panas. Peralatan makan dan minum umumnya digunakan tak sesering botol dan dalam waktu relatif pendek.

Kebiasaan ini tentu berbeda dibanding botol susu yang kerap digunakan berulang-ulang sejak pagi hingga malam masing-masing untuk jangka waktu cukup lama.

susuanakku.com

Top Ad 728x90