Kadar Nikotin dalam Cairan Vape, seberapa bahayanya?

Pada anak dan remaja, paparan nikotin dapat berdampak negatif terhadap perkembangan otak. Remaja muda yang sudah menggunakan rokok elektrik dapat mengalami gangguan kognitif dan perilaku, termasuk berdampak pada ingatan dan perhatian. Efek nikotin pada otak manusia dapat berdampak jangka panjang.

Kadar nikotin dalam cairan vape, seberapa bahayanya?
Biasanya kadar nikotin dalam cairan rokok elektrik tertera dalam satuan mg/ml atau miligram per milimeter. Misalnya, dalam satu kemasan cairan rokok elektrik tertera keterangan nikotin sebesar 12 mg, artinya dalam produk tersebut mengandung 12 mg nikotin di setiap mililiter cairan. Jadi, jika cairan rokok elektrik berjumlah 30 ml, maka kandungan nikotinnya adalah 360 mg (30 x 12).

Ada juga yang memberi keterangan kadar nikotin dalam persen (%). Ini sebenarnya sama saja dengan yang memberi keterangan dalam miligram (mg). Misalnya, jika dalam kemasan tertera kadar nikotin sebesar 2,4%, itu sama saja dengan kadar nikotin 24 gram. Hanya saja cara membacanya adalah setiap tetes cairan rokok elektrik mengandung 2,4% nikotin.

Sekarang Anda sudah tahu bagaimana cara membacanya. Jadi, jangan salah mengartikan kadar nikotin dalam satu botol cairan rokok elektrik. Mungkin Anda menganggap angkanya kecil, tapi jangan lupa dikalikan per mililiter cairan. Jika dijumlahkan angkanya menjadi besar bukan?

Bahaya nikotin

Remaja muda yang sudah menggunakan rokok elektrik dapat mengalami gangguan kognitif dan perilaku, termasuk berdampak pada ingatan dan perhatian.

Selain dapat menyebabkan kecanduan, nikotin juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Pada ibu hamil, paparan nikotin selama kehamilan dapat membahayakan kesehatan janin dalam kandungan. Hal ini dapat berdampak dalam jangka waktu lama bagi fungsi otak dan paru-paru bayi yang sedang berkembang. Selain itu, paparan nikotin juga dapat menyebabkan bayi mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, bayi lahir mati (stillbirth), dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Pada anak dan remaja, paparan nikotin dapat berdampak negatif terhadap perkembangan otak. Remaja muda yang sudah menggunakan rokok elektrik dapat mengalami gangguan kognitif dan perilaku, termasuk berdampak pada ingatan dan perhatian. Efek nikotin pada otak manusia dapat berdampak jangka panjang.

Anak atau orang dewasa yang menelan, menghirup, atau menyerap cairan rokok elektrik melalui kulit atau matanya dapat mengalami keracunan. Mengkonsumsi nikotin dalam dosis tinggi juga dapat menyebabkan keracunan. Hal ini ditandai dengan gejala mual, muntah, kejang, dan depresi pernapasan pada kasus keracunan nikotin yang parah. Bahkan cairan nikotin yang tertelan dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak.

(Sumber: Arinda Veratamala, Le Thi My Duyen/hellosehat.com)

Top Ad 728x90